Selasa, 11 Januari 2011

SOSIALISASI GAP DAN REGISTRASI KEBUN DI BPBTPH PACET

BPBTPH Pacet-Peningkatan daya saing hortikultura adalah salah satu kunci untuk dapat masuk ke perdagangan global, meskipun itu untuk mengisi pasar di dalam negeri sendiri, karena ini sudah merupakan bagian dari pasar global. 

Dalam mengisi dan memasuki pasar-pasar moderen (pasar swalayan, supermarket, hypermarket), pasokan ke hotel-restoran-katering (HOREKA), pasokan bahan baku ke industri maupun untuk mengisi pasar ekspor saat ini terjadi persaingan sangat ketat, bukan hanya pada aspek dan persyaratan mutu produk tetapi juga dalam harga dan konsistensi dalam memenuhi komitmen.

Bimbingan pada Peserta

Penerapan budidaya yang baik (Good Agricultural Practices = GAP) termasuk dalam agribisnis hortikultura, sudah merupakan tuntutan untuk diterapkan oleh pelaku agribisnis di berbagai negara. Hal ini dapat dilihat dengan aturan yang telah diterapkan oleh negara-negara sekitar kita; Malaysia menerapkan SALM, Thailand menerapkan Q-System, Australia menerapkan Fresh Care, Eropa menerapkan EurepGAP, dll.

Dengan demikian bila kita tidak segera melangkah atau memulainya, maka kita akan ketinggalan dan kalah bersaing dalam mengisi pasar dan permintaan hortikultura yang semakin meningkat, bahkan untuk pasar domestik sekalipun kita akan dapat tersingkir.

Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat telah mengadakan sosialisasi GAP dan registrasi kebun sayuran yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur pada hari Selasa 13 April 2010 diikuti 25 orang petani dan petugas penyuluh pertanian dari Kecamatan Pacet, Cipanas dan Cugenang.

Sebagai pembicara adalah Seksi Sayuran dan Biofarmaka Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat Dadan Hidayat yang menjelaskan Permentan nomor 48/Permentan/ OT.140/10/2009, tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (Good Agricultural Practices for Fruits and Vegetables).

Lebih lanjut Dadan menjelaskan bahwa keluarnya Permentan 48/2009 merupakan suatu langkah terobosan untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura, suatu langkah untuk memberdayakan pelaku usaha hortikultura, upaya untuk memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan dan lestari.

Selain diisi dengan materi-materi teknik budidaya yang baik juga dilakukan praktek pengisian contoh blangko registrasi kebun yang terdiri dari 100 point yang terdiri point penilaian anjuran sebanyak 32 point pertanyaan, 54 point sangat dianjurkan dan 14 wajib dilaksanakan dalam penerapan GAP sayuran.

0 komentar:

Posting Komentar

Dukung Kami untuk Melayani dengan TUNTAS dengan menyampaikan Pesan, Komentar, Kritik dan Saran yang Membangun. Kami sangat menghargai Anda...