Sabtu, 05 Maret 2011

KIAT SUKSES MEMILIH PUPUK ORGANIK

BPBTPHPACET.COM - Dalam memilih pupuk organik yang harus diperhatikan adalah parameter kadar C-organik, rasio C/N, pH, kadar air, kandungan N, P dan K, kandungan hara mikro (Fe, Zn, Cu, Mn, B, Co dan Mo), dan kadar logam berat (Pb, Cd, As dan Hg), bahan ikutan, mikroba kontaminan (e.coli, salmonella),” kata Dr.Ir. Wiwik Hartatik, Peneliti Bidang Kesuburan Tanah Balai Penelitian Tanah (Balitanah) Bogor. Hal ini sesuai dengan persyaratan teknis minimal pupuk organik dalam Permentan 28/Permentan/SR.130/5/2009. “Tetaapi harus sudah mendapat nomor izin pendaftaran pupuk dari Pusat Perizinan Investasi, Kementan,” katanya mengingatkan.

Sistem pertanian organik didefinisikan sebagai kegiatan usaha tani secara menyeluruh sejak proses produksi sampai proses pengolahan hasil (pasca panen) yang bersifat ramah lingkungan dan dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia sintesis dan rekayasa genetika), sehingga menghasilkan produk yang sehat dan bergizi.

Sistem pertanian organik merupakan system yang menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam mencapai system pertanian yang lestari dan berkelanjutan untuk membangun kesuburan tanah jangka panjang . Sistem pertanian organik diterapkan secara selektif pada lahan dengan tingkat kesuburan sedang sampai tinggi, dan pada komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta dapat meningkatkan pendapatan petani.

Jika petani mengaplikasikan pupuk organik dilahan mereka, maka lahan mereka akan mendapatkan fungsi kimia dan biologi yang penting.

Fungsi kimia dari pupuk organik tersebut adalah mengandung unsure hara namun pupuk organik organic dapat berfungsi sebagai penyediaan hara makro (N,P,K, Ca, Mg dan S) dan mikro seperti Zn,Cu,Mo,Co,B, Mn dan Fe meskipun secara kuantitatif pupuk organik  sedikit.

Penggunaaan bahan organik dapat mencegah kadar unsur mikro dalam tanah marginal atau tanah yang telah diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang kurang seimbang, meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam seperti Al, Fe dan Mn sehingga logam-logam ini tidak meracuni.

Fungsi biologi pupuk organik adalah sebagai sumber energi dan makanan bagi mikro dan meso fauna tanah. Dengan cukup tersedianya bahan organik maka aktivitas organism tanah yang juga mempengaruhi ketersediaan hara, siklus hara, dan pembentukan pori mikro dan makro tanah, menjadi lebih baik.

“Pengaruh pupuk organik terhadap peningkatan produksi cukup positif khususnya untuk lahan yang tidak subur dengan kadar bahan organik rendah karena pupuk organik selain banyak manfaat seperti diatas juga mampu meningkatkan efesiensi pemupukan sehingga mampu mengurangi dosis pupuk NPK kurang lebih 25% dari dosis rekomendasi,” terangnya.

Namun, karena kadar hara dalam pupuk organik rendah sehingga tidak bisa menggantikan pupuk anorganik secara keseluruhan tetapi pengaruhnya lebih utama kepada perbaikan kesuburan tanah.

“Akan tetapi petani tidak bisa merubah secara langsung cara bertani konvensional ke system pertanian organik  karena dari sisi lahan perlu ada masa konversi lahan 1-2 tahun,” katanya.

Walaupun tidak bisa secara langsung merubah pertanian konvensional, tetapi pengembangan produk pupuk organik  sangat prospektif khususnya untuk lahan-lahan yang mempunyai kandungan bahan organik rendah dan pada lahan yang telah mengalami degradasi sehingga dapat memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah serta meningkatkan efesiensi penggunaaan pupuk.

Sumber: SinarTani.com

0 komentar:

Posting Komentar

Dukung Kami untuk Melayani dengan TUNTAS dengan menyampaikan Pesan, Komentar, Kritik dan Saran yang Membangun. Kami sangat menghargai Anda...